Dodogan
Pada pergelaran Wayang Kulit Purwa dan beberapa jenis wayang lainnya, dodogan termasuk unsur penting. Dodogan adalah bunyi yang timbul pada saat Ki Dalang memukulkan Cempala dengan tangan kiri pada bagian dalam dari kotak wayang, sehingga berbunyi dog-dog-dog. Irama bunyi dodogan itu, terutama yang menggunakan cempala besar, berfungsi sebagai isyarat terselubung atau kode perintah tertentu dari ki Dalang pada para niyaga, terutama juru kendangnya.
Dalam pedalangan gagarak Surakarta, dikenal adanya enam macam dodogan pokok, yaitu :
- Dodogan lamba hanya satu ketukan, dengan kekerasan puklan sedang saja.
- Dodogan Rangkep, terdiri atas tiga ketukan, dua ketukan yang pertama lebih rapat dibandingkan ketukan ketiga, sehingga menimbulkan bunyi : “ derog dog”
- Dodogan Geter terdiri atas dua ketukan yang rapat satu sama lain, sehingga seolah berbunyi : “drrog”.
- Dodogan Mbayu Tumetes, terdiri atas beberapa ketukan cempala dengan jarak yang relative agak berjauhan satu sama lain, sehingga bunyinya : “dog-dog-dog..”
- Dodogan Angganter atau dengan seru, yakni ketukan beruntun, biasanya lima atau tujuh kali ketukan, dengan jarak relative rapat. Jumlah ketukan itu merupakan isyarat pada para niyaga.
- Dodagan Tetagan adalah ketukan cempala pada bibir atau pinggir atas kotak wayang.
Dibaca : 2674 Kali
Tanggal Posting : Selasa, 05 Marett 2013
Pengirim : Admin