Hastabrata dalam pewayangan adalah pedoman ilmu pemerintahan yang merupakan wejangan Ramawijaya kepada adik tirinya, Barata, agar dapat memerintah kerajaan Ayodya dengan baik. Hastabrata juga diulang diwejangkan kepada Gunawan Wibisana, ketika adik bungsu Prabu Dasamuka itu hendak dinobatkan menjadi raja.
Isi dari Hastabrata adalah :
Meneladani Batara Endra (Indra) yang menurunkan hujan, membuat segar dunia. Maksudnya seorang raja harus banyak memberi pada rakyatnya, sebagai turunnya hujan membasahi bumi.
Meneladani Batara Yama, yang menghukum manusia berdosa. Maksudnya, seorang raja harus berani dan tegas dalam member hukuman kepada siapapun yang melanggar aturan dan berbuat kesalahan; walaupun yang bersalah itu orang tua atau gurunya sendiri.
Meneladani Batara Candra, yang selalu tampil dengan ceria, menyenangkan orang yang memandangnya. Maksudnya, seorang raja harus selalu bersikap manis, menyenangkan dan simpatik terhadap rakyatnya.
Meneladani Batara Surya, yang memanasi bumi dengan cahayanya secara sabar dan tanpa bosan, sehingga air dapat menguap. Maksudnya, seorang raja harus memiliki kesabaran lebih besar dari orang lain pada umumnya.
Meneladani Batara Bayu, yang bagai angin dapat menyelinap diantara pepohonan tanpa kerasa. Maksudnya, seorang raja harus dapat menyatu dan berbaur dengan rakyatnya sehingga ia mengetahui keadaan rakyat yang sebenarnya.
Meneladani Batara Baruna, yang bersenjatakan pusaka sakti memerangi segala yang jahat. Maksudnya, seorang raja harus berkemampuan membinasakan musuh negara dan segala jenis kejahatan.
Meneladani Batara Agni yang memberantas musuh tanpa pilih-pilih. Maksudnya, seorang raja harus bersikap tega dan tanpa pandang bulu dalam menghancurkan musuh; walaupun musuhnya itu masih keluarganya sendiri.