Batara Kamajaya adalah salah satu dari dewa yang berjumlah tiga puluh, ia adalah putra batara Ismaya. Kamajaya merupakan dewa yang berwajah tampan ia mempunyai istri bernama dewi Kamaratih. Pasangan ini tidak pernah terpisahkan, selalu rukun, selalu kasih mengasihi, setia, dan merupakan simbol dari kerukunan suami istri.
Batara Kamajaya termasuk dalam kelompok tokoh alusan dengan posisi muka tumungkul. Ia bermata liyepan, hidung walimiring, mulut salitan. Ia mengenakan mahkota uncit dengan motif bludiran, hiasan lain memakai turida, jamang, sumping mangkara dengan gelapan utah-utah pendek dan memakai rembing. Badan alusan dengan sampir bermotif bludiran, dengan ulur-ulur naga mamongse, posisi kaki pocong polos dengan sepasang uncal kencana. Dodot bermotif semenjrengut seling gurda. Atribut yang lain memakai kelatbahu naga pangangrang, gelang calumpriz:gan dan memakai keroncong. Kamajaya ditampilkan dengan sunggingan brongsong.
Batara Kamajaya sangat sayang dengan para pandawa, hal ini dibuktikan ketika Arjuna menjalankan tapabrata untuk mendapatkan anugrah dewa, Batara Kamajaya menjadi kehormatan istri Arjuna dewi Wara Sembara dari perbuatan para kurawa yang sengaja datang ke Madukara untuk menggangu istri Arjuna.
Ketika negara Amarta ditinggal para pandawa, yang sedang menjalankan tugas dan darmanya sebagai satria, negara Amarata yang kosong dan hanya ditunggui oleh para putra pandawa dan para istri Arjuna ini akan diambil alih kurawa. Dalam keadaan yang kritis karena para putra pandawa tidak mampu melawan kurawa, hadirlah Batara Kamajaya yang telah menyamar sebagai pandita dan menolong para putra pandawa dalam mempertahankan kehormatannya. Hal ini dapat dicermati pada lakon partakama.
Batara Kamajaya sering dijadikan lambang ketampanan, jika diarcapada ketampanan ada pada Arjuna, tetapi jika di Suralaya ketampanan adalah berada pada Batara Kamajaya.