Punakawan adalah para pembantu dan pengasuh setia Pandawa dalam wayang kulit, Punakawan ini paling sering muncul dalam goro-goro, yaitu babak pertunjukan yang seringkali berisi sebuah lelucon namun mengandung nasehat. Dalam cerita wayang versi Jawa Tengah dan Jawa Timur tokoh Punakawan yaitu Semar, Gareng, Petruk, Bagong dan Togog, namun dalam versi Banyumas, tokoh wayang bertambah satu yaitu Bawor.
Punakawan ini menggambarkan karakter khas dalam wayang Indonesia yang menggambarkan sifat orang kebanyakan. Karakter dari Punakawan ini juga bermacam-macam ada yang menjadi penasihat para ksatria, penghibur, kristis dan bahkan ada yang menjadi sumber kebijakan dan kebenaran.
Dalam cerita punakawan biasanya tokoh Semar selalu menjadi panutan atau orang yang bijak, tokoh Gareng biasa berperan sebagai pencair suasana, Bagong yang suka berlagak bodoh, Petruk yang suka menyindir saat orang berbuat salah dan lainnya.
Tokoh-tokoh ini bisa juga digunakan sebagai media untuk menasehati atau mensosialisasikan sebuah peraturan. hal ini dikarenakan pertunjukan wayang merupakan sebuah hiburan, namun sarat akan makna, sehingga penikmat secara perlahan diajak kearah yang lebih baik. misalnya saja, sosialisasi peraturan lalu lintas, untuk mengajak orang agar tertib dalam berlalu lintas.